Tuesday, August 11, 2009

Mengungkap Dimensi Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan umum pendidikan adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lainnya. Tujuan umum ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti, sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi dengan angka yang sama. Sikap insan kamil harus ada dalam setiap pribadi anak didik setelah pendidikan itu dilaksanakan, meskipun dengan mutu dan tingkatan yang berbeda, sesuai dengan tingkatan-tingkatannya.
Tujuan pendidikan Islam menurut beberapa tokoh Islam
Menurut Syed M. Naquib Al-Attas dalam bukunya yang berjudul filsafat pendidikan Islam adalah untuk menanamkan kebaikan ataupun keadilan dalam diri manusia sebagai seorang manusia yang individu, bukan hanya sebagai warga Negara maupun anggota masyarakat. Yang perlu ditekankan (dalam pendidikan)adalah nilai manusia sebagai manusia sejati, sebagai warga kota, sebagai warga negara dalam kerajaannya yang mikro, sebagai sesuatu yang bersifat spiritual, (dengan demikian yang ditekankan itu) bukanlah nilai manusia sebagai entitas fisik yang diukur dalam konteks pragmatis dan utilitarian berdasarkan kegunaan bagi Negara, masyarakat, dan dunia.
Selanjutnya, Drs Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan, yaitu:
1.tujuan sementara
Adalah tujuan sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan sementara disini yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan dan sebagainya.
2. tujuan akhir
Adapun tujuan akhir pendidikan Islam yaitu terwujudnya kepribadian muslim. Yaitu kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam.
Yang dimaksud dengan kepribadian muslim ialah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya, baik tingkah laku luarnya.
Drs. Muhammad zen mengatakan di dalam bukunya Materi Filsafat Pendidikan Islam: Kepribadian muslim ini akhirnya tidak akan terlepas dari tiga spek yaitu: Iman, Islam dan Ihsan.
Kadang-kadang kepribadian muslim juga disebut dengan istilah takwa yang diartikan sebagai mengerjakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam menjalani segala suruhan itu, banyak sekali hal-hal yang termasuk di dalamnya. Karena itu, kepribadian muslim tepat pula dikatakan menjalankan isi-isi dari kedua sumber pokok dalam Islam, yaitu Al-Quran dan Hadits, sebagai pegangan yang kuat dan tidak akan tersesat apabila dipegang kepada keduanya.
Artinya;
تَركْتُ فيكُمْ أَمْرَيْنِ لنْ تَضِلُّوا ما تَمسَّكْتُمْ بهما : كتابَ الله ، وسنّة رسولِهِ
"Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, jika kamu berpegang teguh padanya maka kamu tidak akan sesat sesudahku, yaitu kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya." (HR. Hakim).
Menurut Imam Ghazali, tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan paripurna, baik didunia maupun di akhirat.
Prof. Dr. M. Athiyah Al Abrasy mengemukakan tentang tujuan pendidikan dalam satu hal yaitu fadilah/keutamaan.
Dr. Omar al Taumy menyatakan sebagai berikut: "tentang tujuan-tujuan individual yang ingin di capai oleh pendidikan Islam, maka pada keseluruhannya berkisar pada pembinaan pribadi muslim yang terpadu pada perkembangan dari segi spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan sosial.
Dari pendapat-pendapat diatas kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa tujuan umum pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian muslim yang meliputi aspek spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan social.
Pencapaian tujuan itu bagaimanapun tidak dapat di realisasikan secara simultan, tapi melalui beberapa jenjang dan tahap. Walaupun demikian, setiap tahap dan jenjang saling terkait satu sama lainnya karena mempunyai dasar pendidikan Islam yang sama yaitu membentuk pribadi yang Islami. Sehubungan dengan itu tujuan pendidikan Islam dapat dilihat dari berbagai dimensi.
Dimensi hakikat penciptaan manusia
Berdasarkan dimensi ini, tujuan pendidikan diarahkan kepada pencapaian target yang berkaitan dengan hakikat penciptaan manusia oleh Allah swt. Seperti tertera dalam Al Qur`an:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ الذاريات: 56
"Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembahku"
Jadi dimensi ini diarahkan untuk membentuk pribadi yang taat dan mengabdi pada Allah. Maka indikator keberhasilan pendidikan dilihat dari dimensi ini, ketaatan peserta didik terhadap tuntutan Allah kepada makhlukNya.

Dimensi tauhid
Kepatuhan terhadap Allah swt dalam dimensi ini tauhid ini dinyatakan sebagai kepatuhan yang mutlak, dengan menempatkan Allah swt sebagai zat tunggal. Hanya Ia yang layak disembah dan satu-satunya tempat meminta pertolongan. Prinsip tersebut menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan bertingkah laku, baik secara batin maupun lahir.

Dimensi moral
Sejak dilahirkan manusia sudah memiliki sejumlah potensi bawaan yang bersifat fitrah. Menurut M. Quraish Shihab, potensi ini mengacu kepada 3 kecenderungan utama, yaitu benar, baik dan indah. Manusia menurut fitrahnya selalu cenderung kepada hal yang benar, baik, yang indah (M. Quraish Shihab, 1996). Sehubungan dengan dimensi ini, pendidikan dititikberatkan kepada upaya pengenalan nilai-nilai yang baik dan berusaha menginternalisasikannya kedalam diri peserta didik untuk kemudian di wujudkan dalam sikap dan perilakunya mealui pembiasaan.

Dimensi perbedaan individu
Secara umum manusia memiliki beberapa kesamaan dengan sesamanya. Namun dibalik itu manusia juga berbeda satu sama lainnya. Bahkan perbedaan tetap ditemukan dalam bayi yang kembar. Berdasarkan kenyataan ini, manusia secara fitrah memiliki perbedaan dengan individu yang lainnya.
Maka dimensi individu ini menitik beratkan kepada pengembangan potensi fitrah manusia dalam statusnya sebagai insan. Maka pendidikan dalam konteks ini, menitikberatkan untuk membentuk insan kamil, sesuai dengan kadar masing-masing individu.

Dimensi sosial
Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai dorongan untuk hidup secara berkelompok secara bersama-sama. Oleh karena itu dimensi sosial menitik beratkan upaya mencetak peserta didik yang sadar akan kewajibannya, hak dan tanggungjawab sosial, serta sikap toleran, agar keharmonisan hubungan antar sesama manusia dapat berjalan dengan harmonis.
Rasulullah saw memberikan kriteria manusia sosial yang baik, yaitu bermanfaat bagi orang lain
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik manusia, adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain". (Hr. Baihaqi dan Tabrani)
Dimensi profesional
Dan dalam dimensi ini, pendidikan ditujukan untuk mengembangkan bakat individu yang akan dijadikan bekal esok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang disertai 2 pokok nilai, yaitu keimanan dan aktifitas yang bermanfaat.

Dimensi ruang dan waktu
Secara substansial ruang dan waktu kehidupan yang diinformasikan oleh wahyu meliputi fase (alam), kehidupan manusia, yaitu; 1)kehidupan alam roh 2) kehidupan alam rahim 3) kehidupan alam dunia 4) kehidupan alam kubur 5) kehidupan barzah dan 6) kehidupan alam akhirat. Keenam alam ini mempunyai karakteristik berbeda. Namun semuanya merupakan rangkaian yang berkesinambungan. Berangkat dari acuan ini, maka pendidikan Islam merupakan usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik agar selamat dunia dan akhirat.

Penutup
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hakikatnya tujuan pendidikan Islam adalah mencerdaskan akal dan membentuk jiwa yang Islami, sehingga akan terwujud sosok pribadi muslim sejati yang berbekal pengetahuan dalam segala aspek kehidupan. Contohnya adalah Rasulullah SAW telah memberikan suri tauladan yang nyata mengenai pendidikan. Beliau telah mendidik kaum Muslimin ketika di Makkah maupun di Madinah. Tujuan beliau adalah membentuk pribadi muslim seutuhnya, yang tercermin dalam tata cara berfikir maupun berkehendak. Beliau juga mengajarkan nilai-nilai hidup yang mulia, mencari keridoan Ilahi, sifat ‘izzah atau kesadaran akan harga diri(‘izzatul mu’min), siap mempertanggungjawabkan kewajiban menyampaikan dakwah kepada seluruh umat manusia secara efesien.semoga kita semua bisa mencontoh sosok beliau dalam menerapkan pendidikan yang telah ada, amien.

0 comments:

  ©Template by Dicas Blogger.